New Design

Recent Post

Rabu, 31 Oktober 2012
Sukhoi Gunung

Sukhoi Gunung

Di wilayah sekitar Halimun Bogor dan sekitarnya ada benteng-benteng milik Prabu Siliwangi yang tak kelihatan, pusat kerajaan ada di Gunung Salak, sebenarnya ini sudah menjadi rahasia umum. Catatan sejarah soal Kerajaan Siliwangi pasca kehancurannya setelah diserang Kesultanan Banten pada tahun 1620-an, adalah catatatan pertama kali dari Scipio yang melakukan ekspedisi sekitar tahun 1687 mencatat ada ratusan macan gembong atau harimau bertempat tinggal di sebuah bangunan dekat Kebun Raya Bogor sekarang, selain itu ditemukan rawa yang berisi badak di sekitar Sawangan, dinamakan Rawa Badak dimana di ujung Rawa Badak ditemukan juga situs parit dan bekas tembok keraton yang dijadikan sarang macan, sekarang sarang macan ini dikenal pertigaan beringin di Sawangan. Selain catatan-catatan arkeologi, ada catatan mistis tentang segitiga Bogor.

Ada kecenderungan suatu pola dimana pesawat jatuh di tempat yang sama, di tahun 1966 helikopter yang ditumpangi Laksamana RE Martadinata jatuh, sampai sekarang penyebabnya tidak ketahuan. Lalu banyak pesawat jatuh di sekitar lokasi yang sama sekitar gunung salak dan gunung halimun.

Ada tiga gunung yang dianggap angker di masa Mataram Sultan Agung, pertama Gunung Merapi, Kedua Gunung Slamet dan Ketiga Gunung Halimun, diantara ketiganya Gunung Halimun-lah yang dianggap paling angker karena memiliki misteri luar biasa. Sampai saat ini banyak peristiwa jatuhnya pesawat di sekitar segitiga Gunung Halimun-Gunung Salak-Gunung Gede.

Daya energi ketiga gunung itu ada di Istana Cipanas, sekitar gedung yang dibangun Bung Karno namanya Gedung Bentol, tempat dimana Bung Karno selalu bermeditasi sejak dia menempati Istana Merdeka di tahun 1949. Di belakang Gedung Bentol ada sumber air panas, yang merupakan energi dari Siliwangi.

Dilamarnya Puteri Dyah Pitaloka yang kecantikannya serupa bidadari dan mewariskan kecantikan yang bisa dilihat pada gadis-gadis Bandung, Cianjur dan Sumedang sekarang ini adalah rahasia ‘Wahyu Nusantara’ yang dimiliki kerajaan Pajajaran, dimana Gadjah Mada ingin memilikinya “Siapa yang menguasai Wahyu Nusantara dia akan menguasai Indonesia’, penguasaan wahyu nusantara ini menimbulkan konflik antara Hayam Wuruk yang berpendapat bahwa wahyu itu bisa diambil dengan cara Ken Arok yaitu menikahi puteri sang Raja, di satu sisi wahyu bisa diambil dengan cara menaklukkan Pajajaran dan membangun kerajaan Majapahit Barat di Pakuan.

Tanpa disengaja menurut kepercayaan banyak orang Bung Karno mengawini puteri Bandung yaitu : Inggit Garnasih yang ditengarai masih keturunan Raja Siliwangi dimana wahyu Nusantara bersemayam di tubuh Inggit Garnasih, dan Bung Karno keturunan langsung Brawijaya V mengobarkan semangat Nusantara bermula di Bandung pada rapat politik Radicale Concentratie di Bandung tahun 1922. Bandung adalah kota terakhir dimana Prabu Linggabuana menyucikan diri di danau Bandung sebelum berangkat ke Majapahit dan kelak beristirahat di Pesanggrahan Bubat dimana kemudian datang Gadjah Mada dan terjadilah insiden pembunuhan dan pembantaian besar-besaran rombongan Pajajaran.

Sisa-sisa dari Laskar Perang Bubat melarikan diri ke Gunung Salak, sementara sisa-sisa dari punggawa Siliwangi yang diserang Banten lari ke Gunung Halimun. Tempat dimana seringnya pesawat menghilang, ini mirip dengan segitiga Bermuda dan segitiga formosa.

Gunung Halimun dan Gunung salak ini mirip Gunung Lawu yang disucikan Majapahit, tak boleh ada yang melintasi diatasnya, burungpun bisa mati bila melewati satu titik tanah yang sakral.

Apakah kejatuhan Pesawat Sukhoi ini sama dengan medan magnetis di Segitiga Gunung Halimun-Salak-Gede? seperti medan magnetis yang ada di segitiga bermuda dan segitiga formosa? Wallahu’alam…….
Kamis, 25 Oktober 2012
Cerita Di Gunung Salak

Cerita Di Gunung Salak

Terlepas dari peristiwa kecelakaan fenomenal Sukhoi SJ 100 yang menelan korban jiwa para penumpang dan awak kapalnya, ada satu sisi menarik yang sepertinya asyik untuk dibicarakan. Apalagi kalau bukan Mitos dan aura mistis Gunung Salak.

Tidak bisa di pungkiri, Gunung Salak bisa disebut sebagai salah satu gunung Angker di Indonesia yang telah menelan banyak korban jiwa. Baik itu korban para pendaki gunung, para pelayat dan tentu saja banyak pesawat terbang yang entah secara kebetulan mengalami kecelakaan di gunung yang terletak di kabupaten Sukabumi dan Bogor tersebut.

Banyak yang mengira bahwa nama gunung salak berasal dari keadaan banyaknya pohon salak di gunung tersebut. Ups, itu salah sodara-sodara, kata Salak berasal dari bahasa Sangsakerta "SALAKA" yang artinya perak. Jadi sejatinya, gunung itu bernama Gunung Perak.

Yang menarik adalah, jika di bagian dunia lain terdapat satu spot bidang angker yang banyak memangsa kapal laut dan pesawat terbang bernama segitiga Bermuda, maka bisa di sebut, Gunung Salak adalah segitiga bermudanya Indonesia. Belasan pesawat terbang telah hancur yang meminta puluhan korban. Belum lagi puluhan pendaki dan para pelayat yang akan mencari pesugihan dan ilmu kadigdayaan yang telah menjadi keangkeran gunung yang memiliki tiga puncak tersebut.

Jika kita berbicara secara ilmiah, kenapa banyak pesawat terbang yang mengalami kecelakaan di gunung tersebut, maka sebenarnya jawabannya cukuplah simple, yaitu kenyataan bahwa wilayah Gunung salak merupakan area yang ditetapkan sebagai tempat latihan penerbangan. Jadi sangat wajar jika lebih banyak kecelakaan pesawat di daerah tersebut dibanding daerah-daerah lainnya.

Namun, jika kita bicara tentang mitos, mistis, tahayul dan magis, maka ada beberapa mitos gunung salak yang cukup membuat kita merinding. Gunung salak dahulu merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Padjajaran yang dipimpin oleh Prabu Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi (1482-1521).

Dipercaya, gunung salak adalah salah satu tempat mistis Prabu Siliwangi untuk mencari ilmu kadigdayaan dan kesaktian, dan banyak tempat-tempat petilasan/pertapaan yang dipercaya dipakai oleh Prabu Siliwangi di gunung tersebut, sehingga tak ayal rumor masyarakat menyebutkan bahwa Gunung Salak memiliki aura mistis yang sangat pekat, sehingga tak sedikit orang-orang yang masih mempercayai hal-hal gaib dan kesaktian turut mencari berkah kadigdayaan serta pesugihan untuk kekayaan di area tersebut.

Belum lagi sejarah Prabu Siliwangi yang sangat misterius, karena seolah sosok raja tersebut tidak dapat dibuktikan secara empiris, karena tidak adanya makam alias wujud prabu Siliwangi hilang begitu saja ditelan alam, sehingga sejarahnya hanya hadir dari mitos-mitos, legenda dan cerita-cerita rakyat.

Belum lagi beberapa legenda yang turut menyelimuti gunung tersebut, seperti misteri harta karun gunung salak, dan  bahwa gunung salak adalah pusat kerajaan siluman, yang selalu mencari orang-orang takabur dan sompral (bahasa sunda = sombong dan tidak menghargai tata krama setempat) untuk dijadikan korban.
Rabu, 17 Oktober 2012
Kisah Mistik di Gunung Salak

Kisah Mistik di Gunung Salak

Seorang warga sekitar lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SS100), Gunung Salak, sebut saja bernama Tatang (62), mengaku tak terlalu kaget Gunung Salak kembali menelan korban jiwa yang diperkirakan lebih dari 40 orang.
Tatang yang merupakan warga asli Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, ini mengungkapkan Gunung Salak menyimpan seribu cerita mistik yang dipercaya kebenaran oleh sebagian masyarakat setempat.
Satu di antaranya, adanya sebuah makam keramat yang terletak di Puncak Mani, Gunung Salak.
"Di situ, ada makam keramat yang suka dikunjungi orang-orang, ada dari Palembang, dari Medan. Namanya Puncak Mani," ujar Tatang saat ditemui di sekitar Pos Utama Evakuasi Kecelakaan SS 100, Balai Embrio Ternak Kementerian Pertanian Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2012).
Menurut Tatang yang mempunyai hobi berburu burung dan babi di Gunung Salak ini, butuh waktu sekitar enam jam dari Balai Embrio Ternak ke makam tersebut. Dan tidak ada jalan umum yang bisa digunakan untuk menuju ke lokasi makam tersebut.
"Jalannya tidak bagus, kita harus jalan merayap di tebing kalau mau ke makam itu. Sangat sulit, karena tidak ada yang buka jalan ke sana," ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak hanya warga lokal, warga dari luar Bogor pun sering menjadikan makam tua tersebut sebagai tempat persemedian dengan tujuan masing-masing. "Namanya kalau kita ke puncak mani, jalannya tidak seperti tebing begini, tapi sudah bebatuan, pohon dan akar besar," imbuhnya.
Tatang mengaku sedikit kecewa karena tim SAR gabungan gelombang pertama yang berjumlah sekitar 72 orang tak melibatkan warga lokal dalam pencarian korban. Padahal, warga lokal yang paling mengetahui beratnya medan dan sejarah di Gunung Salak.
Menurutnya, sebelumnya Gunung Salak juga telah menelan korban jiwa, di mana sembilan mahasiswa yang mendaki tewas dan pesawat jenis Cassa jatuh di lokasi yang tak jauh dari tempat jatuhnya SS100.
"Memang ketingginya (lokasi SS100 jatuh) cuma 2.100 meter, tapi karena saya orang asli di sini, jadi sudah tahu. Dulu saja yang sembilan mahasiswa, ketinggian tebing cuma 200 meter, kami hanya bisa duduk saja di bawah. Yang kecelakaan pesawat Cassa di situ. Dan di situ ada Batu Tatap dan jurang di situ. Itu SAR angkat tangan, tapi begitu masyarakat di sini cuma bertiga terjun, bisa mudah mengangkat mayat," ujarnya.
Ia mengungkapkan, satu hal tabu yang pantang dilakukan warga saat mendaki Gunung Salak adalah menyebut bertanya posisi Salak. Hal itu dianggap sebagai penghinaan. "Dari dulu memang mistiknya begitu. Makanya, nanti saya mau menitip ke kepala Basarnas yang mau (naik) ke Gunung Salak, 'Jangan tanya mana Salaknya'. Jangan coba-coba tanya begitu. Kedua, kalau kita kencing harus numpang-numpang. Memang keanehannya Gunung Salak seperti itu," ungkapnya.
Tatang menyangsikan tim SAR gabungan yang berangkat pada pukul 13.00 WIB, mampu kembali ke Pos Utama jika menemukan lokasi jatuhnya pesawat SS100.
"Saya perkirakan mereka bisa kembali pukul 18.00 WIB. Tapi, kami enggak jamin, mereka kembali lagi ke sini. Jangankan malam, siang saja kabut sudah turun di sini. Saya saja dulu, sampai pernah tidur dengan orang tua yang ada di dekat lokasi itu," tukasnya
Breaking News
Loading...
Kirim Iklan
Press Esc to close
Copyright © 2013 Kisah-Kisah Misteri Dan Mistik All Right Reserved